Selamat Datang di Blog Arek Gang Papat. . Hai Sahabat Blogging, Kami Disini akan Berbagi Tutorial, Info Unik dan Tips-Tips Menarik. .

Sabtu, 01 Juni 2013

Mengenal Karakter Mesin Pencari (Google)

 

Arek Gang Papat - Interaksi seseorang di dunia internet biasanya bermula dari jejaring sosial dan yang kedua melalui search engine (mesin pencari). Setidaknya demikian data yang dilansir oleh situs berita Detikinet, menurut banyaknya hits yang diterima oleh kedua situs tersebut. Lebih spesifik lagi, jejaring sosial itu adalah Facebook dan mesin pencari itu adalah Google.

Sebagai pemilik blog atau website, tentu kita berharap pengunjung yang sampai ke tempat kita berasal dari Google atau search engine lainnya. Karena, peluang dikunjungi oleh netter tentu menjadi lebih besar dibanding lewat lewat Facebook yang sifatnya temporer.

Di bawah ini, kita akan melihat karakter dari search engine untuk kemudian dapat kita pelajari, agar web blog kita dianggap unik..

Pertama, dalam keadaan alami, search engine akan mengindeks konten web berdasar query pencarian yang pernah ditulis oleh para netter ditambah dengan pengayaan kata kunci yang relevan. Pertanyaannya adalah, kapankah sebuah keyword itu akan mulai terindeks di hasil pencarian?

Sekali lagi, secara natural keyword – keyword unik dari sebuah konten web akan terindeks jika search engine menganggapnya penting. Dengan demikian, bila keyword yang dituliskan, adalah keyword yang paling banyak dicari oleh orang lain, maka semakin besar kemungkinan, keyword tersebut mulai diindeks oleh Google. Tinggal kemudian yang menentukan posisi ranking adalah kualitas tulisan kita. Karena, paham Google adalah quality content is the king.

Karakter kedua, konten web atau blog kita yang mengandung konten unik dengan judul yang spesifik akan mudah mendapatkan tempat di halaman pertama Google.

Misalkan kita mempunyai artikel dengan judul, “Cara membuat fanpage Facebook” akan lebih mudah diindeks google dibanding dengan judul pendek semisal “Fanpage Facebook”.

Atau bahasa sederhananya seperti ini, Orang akan cenderung untuk menuliskan di kolom pencarian dengan query pencarian yang spesifik demi mendapatkan hasil pencarian yang relevan dan mendekati seperti apa yang dingini.

Penggunaan judul yang pertama, menjadi lebih spesifik bagi netter ketimbang judul pendek yang kedua. Judul pertama itulah yang dinamakan long tail keyword. Mengapa? Karena bila kita memasukkan seperti judul yang kedua, maka netter akan mendapatkan hasil pencarian yang umum, lebih banyak baik dari segi jumlah maupun dari bahasa. Tidak hanya bahasa Inggris dan Indonesia saja.

Karakter ketiga, keunikan lain dari search engine ini, selain menggunakan kadar kata kunci (keyword) maupun keunikan konten web, juga ia akan memanfaatkan keterkaitan dengan web lain untuk memberikan hasil yang relevan, terkait dengan keyword yang diketikkan oleh netter. 

Prakteknya seperti ini. Coba ketikkan nama Anda, semisal Badu. Bila nama kita tidak identik dengan nama selebritis atau pesohor – semisal artis, seniman atau olahragawan, maka yang akan muncul di laman pencarian adalah profil Facebook (jika kamu punya), profil Twitter, Linkedin atau jejaring sosial lain yang anda sudah pernah daftar.

Selanjutnya search engine juga akan melihat kemungkinan hasil pencarian berupa nama anda, yang nyangkut di kolom komentar di blog orang lain, atau bahkan di kolom nama pengumuman peserta ujian, di mana anda dulu pernah mendaftar secara online.

Apa maksudnya? Karakter ketiga ini akan mengidentifikasi berbagai kemungkinan adanya keterkaitan hasil query kita dengan web lain. Atau bahasa lainnya, backlink. Tentang efektivitas backlink sendiri, silahkan mencari sendiri. Bila perlu cukup ditaruh di profil social bookmarking, dan tautan status kita. Karena, bila terlalu banyak backlink yang masuk ke web kita, akan diindikasi oleh Google sebagai aksi spamming. Tentu ini akan menjadi tidak baik bagi ranking web atau blog kita. Ujung-ujungnya nanti kena karaktina alias deindeks dari hasil pencarian. Sangat di sayangkan bukan?

0 komentar:

Posting Komentar