Selamat Datang di Blog Arek Gang Papat. . Hai Sahabat Blogging, Kami Disini akan Berbagi Tutorial, Info Unik dan Tips-Tips Menarik. .

Sabtu, 08 Juni 2013

Mengenali Jenis-Jenis Domain



Arek Gang Papat - Pernah memperhatikan ekstensi yang ada di belakang alamat website yang kita kunjungi? Seperti .com yang digunakan oleh babastudio.com ini, lalu ada pula .net, .org, .web, .biz, .sch dan sebagainya. Yang lokal seperti .co.id, .net.id, web.id. Lalu ada juga yang gratisan seperti blogspot, wordpress, multiply, tumblr, webhost dan lainnya. Bila yang pertama dan kedua disebut top level domain maka yang terakhir dinamakan sebagai subdomain.

Nah, jenis mana yang kamu punyai? Lalu dari ketiganya, bagusan mana untuk dipakai? Yuk kita lihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis domain tersebut.

1. Top level domain (TLD)
Sebagaimana yang telah disebut dalam pembukaan di atas, ekstensi domain TLD merupakan domain utama yang berada dalam urutan teratas dalam penamaan.

Penggunaan domain jenis ini sendiri terutama terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh web master ataupun target market yang hendak digarap.

Penggunaan TLD internasional (.com, .net, .web, .org dll), sering digunakan untuk web yang menginginkan jangkauan yang lebih luas. Terutama yang tidak ingin dibatasi pengaksesan webnya. Walaupun secara konten, webnya hanya dapat dijangkau oleh masyarakat lokal dan negara tetangga yang memiliki kemiripan bahasa dengan kita.

Para pelaku bisnis online dan internet marketing, biasanya menganjurkan untuk menggunakan TLD internasional. Mengapa? Karena ini sangat berkaitan dengan kemungkinan pengindeksan yang dilakukan mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan Bing.

Mesin pencari tersebut tentu saja akan menempatkan hasil pencarian relevan dari TLD daripada domain gratisan untuk kata kunci yang sama.

Sedangkan TLD dalam negeri sangat berkaitan dengan identitas dan target pasar yang spesifik. Karena dibanding TLD internasional, TLD lokal lebih banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, domain semacam .co.id, Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, operator yang berwenang dalam manajemen domain berekstensi .id) mensyaratkan penyerahan berkas yang meliputi copy identitas yang berlaku, SIUP, Akte Notaris (Cover dan halaman 1), Kepemilikan Merek (Bila Ada) dan sebagainya.

Sehingga, pada akhirnya banyak pelaku usaha lokal yang lebih memilih menggunakan domain TLD internasional karena tak mensyaratkan apa-apa untuk memilikinya, cukup membayar biaya sewa tahunan.

Namun demikian, dengan ketatnya persyaratan yang diajukan oleh pihak Pandi, maka secara tidak langsung, sebuah usaha lokal yang telah sah membeli domain .co.id dengan sendirinya memiliki kredibilitas dan telah terverifikasi secara nasional.

2. Domain gratisan
Banyak blogger dan netter pemula yang mengawali ‘karir’ dengan memanfaatkan keberadaan domain gratisan ini. Seiring perjalanan, dengan bertambahnya pengunjung dan semakin terangkatnya ranking web di mata mesin pencari, maka banyak yang memutuskan untuk beralih menggunakan domain dan hosting berbayar.

Apa keuntungan menggunakan domain gratisan?

Yang utama tentunya, karena tidak membayar untuk urusan domain dan hostingnya. Hanya itu. Karena, domain gratisan mempunyai banyak keterbatasan dibanding dengan TLD. Keterbatasannya itu misalnya dalam masalah pengindeksan oleh mesin pencari, kemudian subdomain yang berada di bawah wordpress misalnya, melarang keras pemasangan iklan. Sedangkan pengguna multiply harus rela menerima titipan iklan dari vendornya.

Dan yang terutama sangat membatasi terutama untuk kalangan internet marketing adalah keterbatasan dalam penggunaan widget dan plugin yang bisa dimanfaatkan untuk menarik jumlah pengunjung web sebanyak-banyak. Sehingga, semuanya serba terbatas.

Namun demikian, bila kita masuk ke dalam kelompok pemula, tidak menjadi persoalan bagi kita untuk memanfaatkan domain gratisan ini. Terutama bagi mereka yang memang benar-benar mempunyai ketertarikan dengan dunia tulis menulis. Karena, kalau kita konsisten menulis dan rajin melakukan blogwalking maka dengan sendirinya ranking web kita akan semakin popular dan pengunjung pun akan meningkat.

3. Domain Hybrid
Apa pula itu domain hybrid? Ini istilah untuk menyebut mereka yang memanfaatkan hosting tak berbatas pada vendor gratisan namun nama domainnya mereka bayar. Jadi, misalkan kita mempunyai domain di namaanda[dot]blogspot[dot]com, tentu saja kita juga telah mendapatkan secara gratis hosting unlimited di blogger.

Nah, karena dana yang terbatas untuk menyewa hosting, atau karena alasan yang lain, maka mereka membeli namaanda[dot]com lalu disinkronkan dengan hosting blogger yang telah dimiliki sebelumnya. Jadilah anda cukup membeli domain saja sedangkan hosting tetap gratisan.

Secara hitung-hitungan, ia murah. Dari segi indeks pencarian mesin pencarian ia pun mendapat kehormatan untuk bersanding dengan TLD lainnya. Satu-satunya keterbatasannya adalah penggunaan plugin saja yang tidak bisa bebas. Karena platform yang digunakan gratisan membatasi untuk hal ini.

0 komentar:

Posting Komentar